Jumat, 19 November 2010

Wisata Pantai

Pantai Teleng Ria
Pantai Teleng Ria merupakan pantai yang paling dekat dengan Ibukota Kabupaten Pacitan. Memiliki ciri khas berupa pantai berpasir putih sepanjang 3 km. Posisi pantai Teleng Ria yang berada di dalam Teluk Pacitan merupakan tempat strategis sebagai obyek wisata pantai yang dapat disejajarkan dengan pantai Pangandaran.

Gelombang air laut tidak terlalu ganas seperti pantai – pantai selatan lainnya karena terletak di dalam teluk Pacitan, sehingga wisatawan boleh bermain di pinggir pantai. Namun para wisatawan juga perlu waspada akan datangnya ombak besar secara tiba – tiba. Di dekat pantai Teleng Ria juga terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Pantai Srau
Pantai Srau berada di Desa Srau Kec.Pringkuku Kab.Pacitan. Perjalanan ke pantai ini ditempuh sekitar satu jam melalui sebuah jalan yang berliku masuk ke hutan jati dan rumah pedesaan dimana air sangat berharga disini karena saya melihat banyak warga yang antri air.

Tidak ada sarana transportasi menuju tempat ini. Setelah hampir satu jam perjalanan akhirnya saya sampai juga ke sebuah pantai yang dikelilingi oleh bukit karang yang hijau dengan pasirnya yang putih sekali. Tapi sayangnya pantai ini seperti tempat pembuangan sampah soalnya banyak sekali sisa sampah yang terbawa arus laut berhenti dipantai ini. Sayang sekali pemerintah lokal kurang memperhatikan ini padahal masuk ke pantai ini dipungut retribusi sebesar Rp. 2000/org dan Rp.2000 untuk kendaraan beroda empat.



Saya tidak terlalu lama dipantai ini puas mengambil gambar dari atas bukit lalu saya melanjutkan perjalanan ke pantai berikutnya.

Pantai Watu Karung
Setelah dari Pantai Srau perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Watu Karung dan untuk menuju pantai ini kita harus berbalik arah. Perjalanan juga hampir sama dengan perjalanan menuju Pantai Srau berlika liku dengan jalan sempit namun lumayan mulus.

Awalnya saya tidak mengira kalau pantai ini ternyata pantai nelayan ketika sampai baru tau kalau ini pantai nelayan dan ternyata pantai ini ada daerah rawan tsunawi dengan peringatan yang terpampang jelas dan adanya alat pendeteksi tsunami.



Pas lihat pantainya saya rada kecewa karena pantainya berpasir cokelat tapi bersih lebih bersih ketimbang pantai srau tapi kekecewaan itu reda setelah saya menaiki bukit karang dan menembus ladang-ladang kecil dan menemukan beberapa pantai disekitaran watu karung yang berbeda banget dengan pasir putih wah sumpah keren banget.

Pantai di watu karung sangat cocok jika kita mau menyusuri pantai karena disetiap balik bukit karang ada pantai-pantai kecil yang indah sekali dengan pasir putihnya.

Pantai Klayar:
Perjalanan ke pantai ini ternyata lebih berat dari dua pantai sebelumnya karena saya dan sopir mencoba jalur baru yaitu terus mengikuti jalan dari pantai watu karung karena kalau berbalik arah lagi dan melewati jalan utama memakan waktu yang lebih lama jadi kami mengikuti jalur yang sudah ada yang sangat hancur tapi menyenangkan.

Jalur ini adalah jalur yang dipakai oleh para pembalak kayu jati dengan truk-truk pengangkut kayu dan kalau berpapasan sangat merepotkan. Beberapa kali saya bertanya kepada para penduduk dimanakah letak pantai klayar ini dan setelah hampir satu jam menempuh perjalanan yang sangat berat akhirnya saya sampai jumpa di pantai yang indah.

Pantainya beda sekali dengan dua pantai yang saya temukan. Hamparan pasir putih yang luas membentang, lembut sekali pasirnya. Saya pun langsung berlari ke arah timur dimana terdapat tebing-tebing kapur yang sangat cantik nan gagah seolah bukan berada di Indonesia. Hempasan ombak pantai selatan menghempas karang yang ada di tengah pantai. Puas dari tebing kapur ini saya menuju ke barat menaiki tebing nan hijau.



Dari tebing sebelah barat ini kita bisa melihat pemandangn pantai selatan yang indah sekali dan diujung barat ada sebuah karang yang mirip uluwatu di Bali dengan tebing memanjang menuju laut dan memiliki karang bolong.

Pantai klayar ini memang sangat indah dan benar-benar ratunya pantai selatan Pacitan.